.

Welcome to Ayrie's Blog *Goresan Cinta Ayrie*

20 Agustus 2014

know u so well.. *my self

Kadang... kita harus punya sifat cuek.. biar bikin hidup lebih tenang.
Gak penting orang mau ngomong apa, karena hidup kita yang jalanin, kita yang ngerasain, kita juga yang usahain.. mereka Cuma penonton yang bisanya cuma berkomentar. ya... mirip mirip ajang pencarian bakatlah.. kita yang menampilkan sesuatu mereka yang gak tau gimana perjuangannya Cuma bisa bilang “aku sih yes” atau yang gak enaknya lagi kalau komentarnya “Cuma segitu doang” deuh.. nancep tuh di hati terdalam.. hati2 ah mas mba om tante ncang ncing Lisan kita itu lebih dahsyat daripada pisau ataupun silet.. kalau udah keiris lisan, belum tentu lukanya bisa sembuh, walaupun obat maafnya udah terucap. Sebelum berkata silahkan dirangkai dulu kata-katanya di fikir ulang, takut-takut outputnya gak baik efeknya bukan sama orang nya aja tapi ke diri kita juga.. sebelum bicara coba deh pikirin apa kata-kata kita itu positif atau negatif menyakiti atau menyemangati.. check it! #Just remember



 kita ya kita mau kayak gimana orang berkomentar mau kayak gimana orang ngomongin biarin aja anggap aja angin lewat.. yang tau kita ya diri kita sendiri, yang tau usaha kita  ya diri kita sendiri, yang tau pengorbanan kita dan yang sangat sangat tau keadaan kita ya kita sendiri, yang penting Berusahalah sebaik mungkin dan cukuplah Allah swt  sebagai penolong.. kita bisa mengalami pahitnya perjalanan hidup, tapi jangan sampai berhenti berjuang & tak boleh sampai kehilangan impian. #semangatindirisendiri

Bidadari Penyemangatku <3

19 Agustus 2014

Hei, Cantik!


Hei cantik... Apa kabar?
Masihkah sendu melingkupi semestamu?
Atau cerahnya hari telah mengusir segala mendung yang tega membuatmu kelabu?
Aku baik, senyumku masih terjaga apik
Meski sendu sesekali datang mengusik

Cantik... Ingatkah engkau pada akhir perbincangan kita kemarin?

Kau bilang, engkau pergi agar aku bisa mendapat yang lebih baik darimu
Itu lucu, bagaimana mungkin aku mendapat yang lebih baik jika aku telah merasakan kesempurnaan
Aku memang tak sempurna adanya, begitu pula dengan kau
Tapi kebersamaan kita adalah menyempurnakan
Aku bukan lagi menjadi aku
Kau bukan lagi menjadi kamu
Aku dan kamu telah menjelmah menjadi kita

Ah cantik... Namun itu dulu, dulu sekali, tapi bisa saja untuk suatu saat nanti, siapa yang tau, benarkan?

Sementara saat ini aku hanya mampu mengeja masa lalu
Mengingat saat dimana aku masih menatap matamu malu-malu
Lalu kemudian pipimu perlahan bersemu kemerahan
Ada rasa debar dan gejolak ingin memelukmu disini, "tapi itu dosa", katamu.
Ya, aku dan kau terkukung dan terpasung dalam alasan batas untuk sesuatu yang indah saat tiba waktunya
Katanya, karena kita adalah ciptaan Tuhan
"Maka izinkan aku mencintaimu dengan cara-Nya. Jangan paksa aku, perkenankan aku mencintaimu dalam diamku", katamu suatu waktu
Aku hanya tercekat tak tau bagaiamana menjawab
Aku merasa begitu lena dengan rasaku
Aku memang manusia biasa, lemah, rapuh, terkadang patah yang tak juga tak luput dari perasaan

Sementara aku masih tak mengerti bagaimana cara terbaik untuk menyikapi perasaanku

Selain menikmati hari bersamamu dengan canda tawa, senyum dan air mata yang menjadi jembatannya, lebih dari itu aku tak tau apa-apa
Mungkin kau benar adanya, mencintai manusia berarti harus mencintai pula Sang Pencipta
Jika engkau telah ku anggap sempurna maka bagaimana mungkin aku melupakan Dia Yang Maha Sempurna
Tak akan ku sia-siakan hidupku
Terlebih membiarkan ragu membelenggu
Mungkin jika Tuhan mengizinkan ku untuk mengintip sedikit saja bagaimana rupa jodohku, saat ini aku tak akan meragu
Maka biarlah aku bersabar dalam diamku
Karna aku akan mencoba percaya apa yang engkau percaya, bahwa tulang rusuk tak akan pernah tertukar
Jika kita adalah memang sepasang nama yang tertulis dalam suratan takdirnya, maka kita bisa apa?
Selain menjelmah menjadi sepasang perindu yang menjalin tali cinta dalam kasih-Nya yang abadi
Beruntaikan tasbih-tasbih rindu untuk sebuah kain yang menjadi penutup dalam satu atap penuh berkah atas keridhoan-Nya
Karena cinta adalah ketulusan, maka merelakan adalah jalan mencintai dengan cara dewasa tanpa rengekan

Semoga kau baik

Dari seseorang yang diam-diam mencintaimu dalam diam



Sajak by: @BriliAgung

Hei Cantik! on Soundcloud  :
https://soundcloud.com/a-ksumantri/modifikasi-hey-cantik?in=ayrie-dewi/sets/inspiring-song


Kamu bukan rindu_by Brili Agung Zaky Pradika



Kamu bukan rindu, 
kamu hanyalah rasa yang membonceng 
kala gerimis datang mengganggu

Kamu bukan rindu, 
kamu hanyalah racun yang menyamar menjadi madu
dan meluluhlantakkan air mata yang mengalir sendu

Kamu bukan rindu, 
kamu hanyalah sisa wangi yang terlalu betah menempel di sini. 
Yang tak hilang walau aku cuci berulang kali

Kamu bukan rindu, 
kamu itu candu kejam yang menghujam. 
Mendefinisikan rasa perih serasa dirajam

Kamu bukan rindu, 
kamu adalah gelisah yang telah membuat bantalku basah. 
Dibanjiri air mata yang tak kunjung mereda

Kamu bukan rindu, 
kamu hanyalah secangkir jarak dan sesendok waktu 
yang ditakdirkan untuk diseduh sebuah rasa bernama cinta

Kamu bukan rindu, 
kamu adalah angan-angan yang yang berevolusi menjadi mimpi 
yang menyisakan sesak di dada kala aku membuka mata
Kamu bukan rindu, 
kamu hanyalah sebentuk kata yang selalu sulit untuk aku ucapkan,
hanya bisa aku rasa untuk aku pendam dan aku simpan

Kamu bukan rindu, 
kamu residu rasa yang bergejolak, 
sampah batin yang terus menumpuk di dada 
tanpa tahu harus dibuang ke mana

Kamu bukan rindu,
kamu adalah sebuah pembelaan seorang manusia angkuh 
yang ingin menepiskan bahwa kamu memang ada dan berkuasa

Kamu bukan rindu, 
kamu hanya sebentuk rasa munafikku 
yang berusaha terus tegar dan jeritan hati yang terus berkoar lapar

Kamu bukan rindu, 
kamulah bohong yang terus meraung. 
Dan membuat semesta terus tertawa. 
Ya, aku terduduk. Memang kamulah rindu

Taken from: Mencintai Tak Bisa Menunggu - Brili Agung Zaky Pradika