.

Welcome to Ayrie's Blog *Goresan Cinta Ayrie*

13 Maret 2015

Aku Merindukanmu...

“ Mengapa waktu..
  Tak pernah berpihak kepadaku..
   apakah aku terlalu..
   terlalu banyak berkelana.. "

Lagu judika ini mengalun lembut hingga ketelinga, sesaat setelah naik bus jurusan senen-bekasi seakan tahu keadaan sedang tak mengenakan, meresapi dedaunan yang tertinggal tanpa berusaha mengejar dan hanya membiarkan berlalu begitu saja mungkin secara tidak langsung mereka mengcapkan selamat tinggal dan jangan lagi kita bertemu, untuk kedua kalinya.

dan entah kenapa bait reff dari lagu itu tiba-tiba makin membuatku kalut akan kerinduan yang tak mampu tersampaikan langsung, hanya lewat sebaris doa dan sekilas ulasan masa lalu yang indah, berasa kembali kemasa lalu. masa yang takkan pernah terulang.

 "Aku merindukanmu
  setengah mati merindu..
  tiada..
  henti merindukanmu.."

Ibu..

ucapku dalam hati...
Apa kabar disana? sesekali tengoklah anakmu ini, yang sangat ingin sekali bercerita tentang semuanya. seperti mereka.

ah.. sudahlah, kau bahagia disana saja aku sudah cukup bahagia disini. Allah swt memang Maha Baik bu, ia tak ingin aku melukaimu dengan lisan ataupun perbuatanku yang masih kadang sering khilaf. 
disaat orang lain masih perlu bantuan untuk berdiri kau telah melepasku untuk berdiri sendiri bagaimanapun caranya. biar aku yang mencari tahunya sendiri. Baiklah bu, aku diharuskan siap menjadi pohon yang bisa berdiri sendiri bukan parasit yang hanya bisa bergantung pada orang lain. meski kadang orang lain hanya ingin memetik buahnya lalu pergi menikmatinya dan bahkan tak sedikitpun menoleh kepada sang pemilik buah itu. mungkin sudah nasibnya menjadi pohon buah.. yak, jika itu memang baik kenapa tidak?? karena akupun ingin bermanfaat bagi siapapun dimanapun dan kapanpun. meski kadang diri ini tahan banting layaknya ultraman tapi terkadang aku pun bisa menjadi teddy bear yang manis.

10 Maret 2015

Kamulah.... Pejuang Kebahagiaan

Terekam jelas di memori kejadian demi kejadian yang beberapa tahun kebelakang ini aku lalui, bukan kisah tragis ataupun melo drama. tapi, tentang rasa kemanusiaan ! 
Dimana keegoisan tentang materi melebur, tak ada sedikitpun tentang bayaran atau uang dikepala mereka. bahkan waktu yang seharusnya mereka bisa pergunakan untuk kepentingan pribadipun mereka gadaikan. memang mereka tak pernah henti mencari kepingan rupiah dari para dermawan, merayu para donatur agar bersedia membiayai setiap proposal yang mereka sampaikan, dan bukan hanya itu saja mereka rela menghabiskan waktu di jalan berharap ada tangan-tangan yang menyiapkan lembaran untuk masuk kekotak-kotak yang telah disediakan. untuk apa itu semua? untuk mereka? Bukan! itu semua mereka lakukan bukan untuk diri sendiri bukan untuk keluarga mereka ataupun teman-teman mereka, tapi itu semua merka lakukan untuk orang-orang yang membutuhkan, mereka yang lebih tepat menerimanya.
Kadang, aku berfikir apa yang ada difikiran mereka? untuk apa mereka melakukan semua ini? bukankah ini hanya perbuatan membuang-buang waktu? kenapa mereka tak menghabiskan waktu untuk dirumah bersantai sambil nonton televisi, menghabiskan waktu untuk main game atau setidaknya jalan-jalan ke mall yang gak perlu panas-panasan bikin kulit terbakar aja oleh matahari. 
Mungkin saja mereka memang tak ada kerjaan, melakukan hal seperti itu. mungkin mereka bukan orang sibuk seperti kami yang kerja kantoran ataupun mahasiswa yang sibuk kuliah dengan berbagai tugas dari dosen. yaaa.. tadinya pun aku berfikir hal yang sama mereka orang-orang aneh yang gak punya kerjaan dan kerjaannya hanya mengurusi orang saja. tapi, ternyata aku salah latar belakang mereka sama seperti kalian hei orang-orang hebat dikantoran ataupun kamu yang mahasiswa. mereka juga orang sibuk yang punya waktu terikat oleh pekerjaannya ataupun tugas kuliahnya, dan aku simpulkan mereka sama persis seperti kalian hanyaa sajaaaaa yang membedakan kalian dengan mereka yaitu 1 mereka memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi kepekaan sosial yang bukan cuma dengan ucapan mereka tunjukan tapi dengan perbuatan, dan mereka bukan orang-orang kurang kerjaan. 
Yaa.. mereka orang-orang hebat dimataku, entahlah aku suka dengan cara mereka. disela-sela kegiatan wajibnya (bekerja dan belajar) mereka masih saja bisa menyempatkan waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak menguntungkan (sayangnya ini bukan perdagangan yang memiliki untung rugi), tapi jika ditelaah dari sisi positifnya, justru mereka sedang melakukan kebutuhan moral bagi diri mereka. dimana mereka sedang belajar untuk menjadi manusia yang rendah hati (rendah hati loh ya bukan rendah diri) mencoba merasakan apa yang saudaranya rasakan, layaknya seorang muslim terhadap saudaranya adalah sama seperti satu tubuh, saat yang lain merasakan sedih mereka ikut merasakan dan saat yang lain merasa bahagia merekapun ikut merasakan. mereka juga sedang membangun EPOS (Energi Positiv) bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk sekitarnya dan terlebih untuk membangun yang sering disebut UKHUWAH. 
ini yang dinamakan aku mencintaimu karena Allah swt.. dimana setiap yang dilakukan tanpa meminta kontraprestasi langsung dari yang menjadi objek kebaikannya. meskipun lelah tak sedikitpun keinginan materi yang dicari hanya dibayar oleh sebaris Do'a dan segores senyuman kelelahan itupun hilang entah kemana berubah menjadi energi yang positiv bagi mereka kebahagiaan yang terpancar jelas dari mata mereka tak bisa membohongi kalau mereka sedang merasakan kebahagiaan yang amat sangat. ya kebahagiaan yang langsung diberikan oleh-Nya. Kebahagiaan yang berbalut Keridhoan yang hanya mereka harapkan dari Allah swt Sang Pemilik Segalanya. 
mereka yang ku sebut pejuang kebahagiaan!

Senang berada ditengah-tengah mereka, semoga akupun bisa seperti mereka.. Ya Rabb ^^

9 Maret 2015

pulang..

Angin berhembus tipis
menyapa dedaunan yang tengah basah
karena tetesan air dari langit
dinginpun menusuk hingga ketulang
mengantarkan kecemasan
akan kah hujan reda pada waktunya
waktu yang telah ditunggu
setelah seharian bercengkrama dengan sekelumit kegiatan
dan kini saatnya yang dinantikan
pulang..
kembali menata senyuman
yang hampir pudar oleh kekhawatiran
banyak sudah rintihan perasaan
yang berbalut canda tawa
meski sulit rasanya
tapi semua harus dijalani
demi..
keinginan tersembunyi

6 Maret 2015

March

Hii March..


Terima kasih untuk hari ke-3 di bulanmu ini, kado terindah untukku. dimana perjuangan selama ini tlah berbuah hasil, airmata bahagia itupun tak kuasa menetes saat mendengar kata lulus terucap dari ka prodi. pelukkan hangat teman-teman seperjuangan terasa begitu nyaman saat itu, meskipun kami baru 2 hari ini bersama. rasa lelah yang selama ini ku rasakan seperti lepas, membebaskan keharuan dihari itu.. 03-03-2015. 

Ibu, walau sedikit terlambat untuk membuatmu bahagia, tapi aku sudah berjuang. demi senyumanmu, meski saat ini aku tak mampu melihanya langsung dari wajahmu, tapi semoga saja disana kau bahagia atas pencapaianku hingga saat ini. maafkan aku bu, mungkin dariku inilah yang terbaik yang bisa ku berikan tidak bisa seperti mereka, biarkan aku membahagiakanmu dengan caraku sendiri bu. sebuah kelulusan yang kuperjuangkan sendiri, walau kadang ada keluh kesah tapi aku berusaha untuk selalu yakin aku mampu, ya setidaknya aku mampu untuk tidak menjadi parasit bagi siapapun. 

Ibu, andai saja kau ada disini mungkin rasanya tak akan sehambar ini, ketika perjuangan itu berakhir, mungkin engkau orang pertama yang melebarkan senyuman, memelukku dan mengatakan selamat ya nak. tapi, sampai saat ini tak ada kata selamat sedikitpun yang terucap dari bapak ataupun heru, mungkin memang mereka bukan orang yang mampu mengekspresikannya tapi apakah tak ada artinya perjuanganku selama ini, bahkan sekedar ucapan selamat. berasa gak ada apa-apanya perjuanganku tanpa sedikitpun apresiasi dari keluarga. makin mengurungkan niat buat ikutan wisuda, karena mungkin akan percuma saja, yang ada hanya membuatku miris dan iri melihat kebahagiaan orang lain. 
Tak ada yang lebih indah dari kebahagaiaan yang ku buat sendiri, dan untukku sendiri. -_-