Tentang sebuah senyum..
Entah luka ataukah bahagia..
Dia menari, membuat siluet yang tak terbaca oleh logika
Tetesan air dari langit yang juga menambah irama
Bersamanya....
Semua menyatu, seperti merasakan apa yang sedang ia rasakan
Pagipun kembali hadir bersama mentari
Kini tak lagi siluet..
justru terlukis jelas, ditemani bunga warna-warni
yang mulai merekah
kicauan burungpun tak ingin tertinggal
tapi..
dia tak lelah juga..
ada apa dengannya?
tak bisakah ia berhenti sebentar saja?
duduk sejenak menikmati riuhnya suara angin yang saling menyapa
menatapi rerumputan hijau yang bergoyang kesana kemari karena tertiup angin
ah sudahlah,
semua itu hanya imajinasiku
dia..
siapa dia?
tak pernah ada?
bahkan aku tak pernah melihatnya menari..
kembalilah
aku hanya ingin berada didunia yang sesungguhnya
dunia yang aku tahu kau tak lagi bersamaku
biarlah dia saja yang menjagamu
mungkin,
takdir tak menghendaki
untuk kita berada dalam 1 dimensi waktu yang sama
biarlah,
aku yang akan berbalik, menata setiap kepingan hati yang tlah lama hancur
bukan..
tenang saja bukan karenamu
justru karena diriku sendiri yang tak pandai merawatnya
hingga akhirnya jatuh dan pecah..
^^
dibawah teriknya mentari siang, didepan layar berukuran 14".. ku nyanyikan sebuah lagu *sakitnya tuh disini di dalam hatiku, sakitnya tuh disini pas kena hati ku... hehe biar ga serius2 amat bacanya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar