disaat terlihat kokoh disana ada kegundahan,
tersenyum disaat hati menangis
ya, mereka bilang itu topeng.
biarlah, tak apa..
ku rangkum keluh ini lewat sebaris do'a
yang hanya ku kirim langsung pada-Nya
sang pemilik semesta
ku jalani, apa yang mesti ku jalani
aku bukan kamu, kamu juga bukan aku
kita di garis yang berbeda
meski sesat cerminmu
nampak menggoreskan luka
bagiku
sudahlah tak usah kau tambah penyesalan
biarlah aku saja yang marah pada diri ini
kini waktu terasa begitu cepat
pagi berganti malam
panas berganti hujan
dan aku..
aku masih saja berada dititik yang sama
disana.. ya disana
diatas rerumputan basah
dan hanya
beratapkan langit yang sedang menangis
aku hanya takut
jika saja bidadariku disana marah
atas semua ini
bahkan maaf mungkin takkan pernah bisa
mengembalikan semuanya
dan waktu ku sudah tak banyak
pria berjas putih itu bilang
segera..
ah,
akhirnya aku harus bisa mengerti
dengan semua ini
sekarang hanya tinggal
merekam senyuman-senyuman bahagia
dihati mereka
dan jika saat itu tiba
aku pun bisa tersenyum bahagia
dan berharap
tidak meninggalkan luka
biar duka sesaat saja
menghampiri mereka
selebihnya tersenyum lewat do'a
semoga saja
biarlah semua yang terjadi sekarang
ku nikmati dengan penuh senyum bahagia
meski kadang tak mampu menahan tangis
biarlah air mata menetes hanya diatas sajadah
atau kadang ditepi bantal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar